Saturday, October 17, 2009

Alexander the great bukanlah Iskandar Dzulqornain

"Cyrus the Great" first Achaemenian Emperor of Persia( 580-529 SM )
"Alexander the great" king of Macedonia (336-323 SM )

Cyrus II adalah keturunan generasi kelima Achaemenes dan merupakan seorang pangeran muda Fars (Bahasa latinnya Peris berasal dari "parsee" dan akar kata Persian), meruntuhkann Medes pada tahun 550 SM dan mendirikan dinasti Achaemenid ( 550 330 SM ). Beliau berhasil menaklukan seluruh wilayah Asia mulai dari batas India hingga Yunani. Kerajaannya terbentang dari India melewati Mesopotamia (Irak) hingga Syria kanaan. Beliau berhasil mempersatukan rakyat di wilayahnya dengan aturan yang dibuatnya, meski mereka memiliki budaya budaya yang berbeda, kepercayaan berbeda dan berbicara dengan bahasa yang berbeda pula. Beliau juga menerima adat istiadat yang muncul dan menghormati kebudayaan daerah serta menghargai semua dewa dewa dari rakyat yang berada di wilayah kerajaannya.


Al-Qur'an Suci ( Surah Al Kahfi, ayat 84 99 ) menyebutkan bahwa Dzulqarnain adalah seorang hamba Allah yang saleh dan diberkati dengan wahyu wahyu. Beliau digambarkan sebagai seorang penakluk, seorang pemimpin yang baik dan adil dan disebutkan pula bahwa beliau memperlakukan negara negara di bawah kekuasaannya dengan baik dan penuh pertolongan. Dan terakhir disebutkan bahwa beliau tiba di suatu daerah pertengahan dimana orang orang tak beradab dan Gog dan Magog melakukan kekacauan. Bible setuju dengan semua fakta itu pula secara khusus disebutkan dalam Al Quran tentang Dzulqornain dan hal hal tersebut menunjuk kepada Raja Cyrus. Maka tak lain dan tak bukan Cyrus II menurut Al Quran adalah Dzulqornain.

Sepeninggal Cyrus II, ekspedisi ekspedisi militernya dilanjutkan oleh putranya Cambyses II (529 522 SM) dan keturunan-keturunan penerusnya adalah Darius (522-486 SM), Xerxes (486-465 SM), Artaxerses (465-425 SM). Namun pada masa kekuasaan Artaxerses meski berlangsung selama 50 tahun, namun revolusi-revolusi banyak muncul di Mesir dan daerah-daerah taklukan lainnya dan pula terjadi peperangan dengan negara-negara di Yunani yang muncul dan berhenti selama kurun waktu yang panjang. Akibatnya secara perlahan terjadi kehancuran di dalam kerajaan Achaemenid. Pada saat penobatan Artaxerses III (359-338 SM) ke kursi kerajaan, batas-batas kerajaan terdekat yang telah didirikan hanya bisa bertahan sementara. Pada masa pemerintahan Darius III Kerajaan ini akhirnya runtuh di tangan Alexander (336-331 SM), setelah melewati peperangan yang menentukan antara mereka di timur Sungai Tigris di Padang Karbela. Darius dipaksa untuk melarikan diri dan akhirnya terbunuh. Angkatan perangnya diistirahatkan ke timur dan mereka membiarkan saja ketika Alexander Agung menjadi penguasa Asia.

Cyrus was the first Achaemenian Emperor of Persia, who issued a decree on his aims and policies, later hailed as his charter of the rights of nations. Inscribed on a clay cylinder, this is known to be the first declaration of Human Rights, and is now kept at the British Museum. A replica of this is also at the United Nations in New York.

(http://oznet.net/cyrus/cyframe.htm - history of persia)

dari penggalan kalimat diatas jelas memaparkan bahwa cyrus memiliki ahlak yang mulia sebagai pelopor hak asasi manusia untuk pertama kalinya.

Alexander and the tomb of Cyrus

In January or February 324, Alexander reached the old religious capital of Persia, Pasargadae. Here, he visited the tomb of CYRUS THE GREAT, the founder of the Achaemenid empire, who had lived two centuries before. The Greek author Arrian of Nicomedia describes the events in section 29.1-11 of his Anabasis.

There was an inscription on the tomb in Persian, signifying:

O man, I am Cyrus son of Cambyses, who founded the empire of Persia and ruled over Asia. Do not grudge me my monument.

Alexander had always intended, after his conquest of Persia, to visit the tomb of Cyrus. (http://www.livius.org)

Salah kaprah dgn Alexander The Great dimulai ketika Alexander menaklukan Mesir dan mendirikan kota Alexandria kemudian memerintahkan utk mencetak koin bergambar wajah Alexander.

Ada sumber2 yg menyebutkan bahwa legenda dan kisah Iskandar Dhulqarnaim tidak hanya mengacu kepada satu orang, tetapi menceritakan kebesaran raja2 Persia monotheis dari dinasty Cyrus.

Yang jelas Cyrus II ( The Great ) inilah yg menjadi tokoh sentralnya krn beliau adalah penakluk Babylonia dan yg pertama mendirikan kerajaan Persia Raya.

Alexander the Great dari Macedonia adalah orang yg mengakhiri pemerintahan dinasty Persia Monotheis - Kerajaan Persia yg ada dimasa lahirnya Islam adalah peninggalan dari pecahan kerajaan Alexander The Great ( Seleucid ) yg mengadopsi kepercayaan Polytheisme Yunani kuno

Jadi jelas antara Iskandar zulkarnain dan Alexander agung adalah 2 sosok yang berbeda. Seperti yang diyakini penduduk iran, Cyrus the great lah yg memiliki ciri2 sebagai Iskandar zulkarnain sebenarnya.. sesuai dengan ciri2 yg ada dalam Al-Quran yg menjelaskan bahwa Zulkarnain ( 2 tanduk - kekuasaan dari timur dan barat ) memiliki akhlak yang mulia dan menyembah TUHAN YANG MAHA ESA.

SUBHANALLAH

tag : Alexandre the Great, Dzulqornain, Iskandar Dzulqornain

No comments:

Post a Comment